Rabu, 27 November 2013

ROYAS AMRI BESTIAN - Otak Kanan yang Mengubah Hobi Gambar Jadi Bisnis

Bagi orang tua zaman dulu, anak yang memiliki hobi menggambar pasti ditentang keras, karena dianggap itu hanya main-main saja dan tidak memiliki masa depan. Untung Royas Amri Bestian tidak lahir di keluarga seperti itu. Ia bersama kakaknya yang sudah hobi menggambar sejak kecil, kini sukses menjalankan perusahaan agensi kreatif bidang komunikasi visual.

Royas, kelahiran Bekasi 7 Juni 1982, memiliki kegemaran menggambar sejak kecil. Bungsu daru empat bersaudara ini dari kecil sudah memanfaatkan kreativitasnya untuk mendapatkan tambahan uang saku. Saat SD, ia suka membuat pistol-pistolan dan dompet yang dijual ke teman-temannya. Di SMP, Royas yang buku pelajarannya sampai habis digambar suka membuat kartu nama yang digambar dengan spidol dan cat poster. Teman-temannya pun tertarik.

Kegemarannya berlanjut saat SMA, saat ia bersama kedua kakaknya, Riga Azhar Firdauzi dan Ogie Urvil RA, membuat komik bersama dengan label RIROGI, Riga Royas Ogie. Komik mereka ditampilkan di salah satu majalah game.

Saat kuliah di S1 Desain Komunikasi Visual, Institut Teknologi Sepuluh November, Surabaya, Royas bersama kakak-kakaknya di Jakarta membuat kaus bertema budaya Madura (karena kedua orang tuanya berasal dari sana) dengan merek Alapola, konsepnya seperti Dagadu di Yogya atau Joger di Bali. Lulus kuliah pada 2005, ia bergabung dengan kedua kakaknya dan satu orang temannya untuk membuat perusahaan di bidang komunikasi visual, bernama SignDesign. Omong-omong, nama ini terinspirasi dari logat bicara orang Madura yang suka mengulang-ulang, seperti “te-sate”. Sambil mengembangkan SignDesign, Royas juga bekerja di perusahaan lain sebagai art director untuk menggali ilmu dan pengalaman. Setelah empat tahun, ia resign untuk fokus di SignDesign. 

Awal memulai SignDesign, Royas dan ketiga partnernya melakukan semuanya sendiri. Seperti saat menempel nama sales satu per satu di 3.000 buah buku, atau mencetak seribu buah pin. Pengalaman pahit pernah mencetak ulang ribuan brosur dan buku karena kesalahan menjadi pengalaman berharga


Tahun 2007, SignDesign diresmikan dalam badan hukum bernama PT Mazaya Asareng. Jumlah karyawan pun sudah 7 orang. Bersama timnya yang disebut The Right Brain Workers, SignDesign mengukuhkan posisinya sebagai agensi visual kreatif yang menelurkan ide untuk bentuk komunikasi maupun branding berbagai perusahaan lokal hingga multinasional. Penerapannya bisa berbentuk apa saja, tidak Cuma desain namun juga printing, mechandisin, video, forografi, dan ilustrasi.

Untuk mempromosikan jasanya, mereka melakukan “jemput bola” melalui pameran. Dasar otak kanan yang kreatif, buka pameran desain yang mereka ikuti, namun pameran haji dan umroh karena melihat bahwa target pasar disana membutuhkan jasanya. SignDesign pun berhasil mendapatkan klien satu biro haji dan umroh yang mempercayakan desain company profile, buku umroh anak, dan multimedia. Tahun 2009, omset SignDesign mencapai Rp1,2 miliar pertahun. Royas pun diganjar sebagai Finalis Nasional Wirausaha Muda Mandiri tahun 2009.

Quick Tips

Hobi bisa menjadi awal bisnis. Namun, kita harus memiliki kemampuan melihat kebutuhan pasar agat hobi kita bisa “dibeli”.

Sumber : Buku 101 young CEO 

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More