Selasa, 14 Januari 2014

Mengapa Kita Bekerja 8 Jam Sehari?

Satu hari kerja biasa adalah 8 jam saat ini. Tetapi tahukah Anda beberapa dekade yang lalu itu adalah sebuah kemewahan belaka? Apa alasan di balik dipilihnya jumlah 8 jam?

Jawabannya ada di balik pembenahan dalam Revolusi Industri yang terjadi di Inggris saat akhir abad ke-18. Saat itu perusahaan-perusahaan pada umumnya mulai memaksimalkan output pabriknya, dengan membuat proses produksi berjalan selama 24 jam sehari, 7 hari seminggu. Itulah satu-satunya cara untuk mencapai efisiensi dan meraup untung semaksimal mungkin. Kala itu bekerja 10-16 jam sehari merupakan suatu norma yang lazim diterima di masyarakat Inggris. Hal ini tentu sangat melelahkan bagi para buruh. Mereka merasa diperlakukan seperti mesin, tidak manusiawi.

Jam kerja harian yang sangat panjang tersebut tidak lagi bisa diterima para buruh dan sebagai tanggapan dari itu muncullah seseorang bernama Robert Owen yang memulai sebuah kampanye agar para pekerja tidak lagi harus membanting tulang tidak lebih dari 8 jam ehari. Slogannya adalah "Delapan jam kerja, delapan jam bersenang-senang, 8 jam istirahat."

Hingga suatu saat perusahaan produsen mobil AS Ford benar-benar mendengarkan saran Owen tersebut. Mereka menerapkan 8 jam kerja bagi stafnya dan mengubah standar kerja di lingkungan pabriknya. Ford tercatat sebagai salah satu dari sedikit perusahaan yang ada saat itu yang bersedia menerapkannyadi tahun 1914. Langkah tersebut memberikan dampak luas bagi penetapan standar jam kerja di seluruh dunia industri.

Satu hal yang mengejutkan banyak pihak adalah bahwa dengan memotong jam kerja sampai setengahnya, Ford malah menikmati untung berlipat! Produktivitas pegawainya meningkat dan setidaknya setara dengan mereka yang bekerja mati-matian sampai 16 jam sehari. Margin keuntungan pun berlipat ganda dalam 2 tahun saja. Hal ini mendorong perusahaan lain untuk mengadopsi kebijakan yang sama.

Dari sanalah, kita semua mengetahui bahwa jam kerja normal adalah 8 jam. Belum ada penjelasan ilmiah untuk itu.  Ini hanyalah norma yang diterapkan selama beberapa puluh tahun. (ap)

Sumber: http://ht.ly/svMAV

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More